Skip to main content

Tips Terbaru Cara Mengajar Bahasa Inggris Untuk Anak Di Rumah.



Mengajar bahasa Inggris  pada anak tentunya sangat berbeda dengan mengajar untuk remaja dan dewasa. Salah satu pembedanya yaitu anak, terutama pada  rentang usia 5 sampai 8 tahun, mempunyai kemampuan berkonsentrasi yang pendek.

Berdasarkan pengalaman di kelas, ada beberapa tips terbaru perihal cara mengajar bahasa Inggris untuk anak: 

1. Persiapkan Banyak Variasi Kegiatan. 
Rentang konsentrasi yang pendek menciptakan anak cepat sekali bosan. Karena itu, idealnya ketika mengajar kita harus menyiapkan banyak sekali variasi kegiatan dengan jeda waktu yang tak terlalu lama. Tujuannya semoga ketika waktunya belajar, anak bisa fokus dan  bukan fokus pada sahabat atau kegiatan lain. Misalnya, gunakan gambar untuk mengajarkan kosakata, permainan untuk menguji apakah mereka memahami kosakata yang sudah diajarkan, dilanjutkan latihan soal dan seterusnya.



2. Gambar Untuk Menarik Perhatian. 
Berdasarkan pengalaman di kelas, belum dewasa umumnya tertarik dan suka melihat gambar. Jadi, gambar bisa dipakai sebagai salah satu alat bantu mengajar. Misalnya untuk mengajarkan kosakata atau latihan soal. Gambar bisa diperoleh lewat internet, koran atau majalah kemudian ditempel di karton tebal untuk dipasang di papan tulis. Bisa juga dengan menampilkannya melalui in-focus.



3. Games Anti Bosan. 
Untuk mengetahui apakah anak sudah paham atau belum, tak selalu kita mengujinya dengan menunjukkan soal-soal. Games pun bisa dipakai malah akan lebih menarik dan anak tak merasa “diuji”. Games sanggup dilakukan secara berkelompok atau individu. Biasanya, anak akan merasa bahagia kalau harus berkompetisi dengan teman-temannya. 



4. Tangan, Mata dan Telinga. Konon, anak berguru memakai tangan, mata dan telinganya. Karena itu, selain memakai gambar kita pun sanggup memakai tangan atau panca indera lain untuk belajar. Misalnya, ketika anak berguru tekstur menyerupai lembut dan garang dan kata-katanya dalam bahasa Inggris, kita sanggup mengajak anak mencicipi sendiri dengan cara menyentuh benda-benda tertentu sesuai dengan tekstur yang ingin diajarkan. Untuk tekstur lembut (soft) contohnya ajak anak menyentuh boneka bulu. Ini pun sanggup dilakukan ketika anak berguru rasa dan kata-katanya dalam bahasa Inggris. Rasa bagus (sweet) sanggup diperkenalkan dengan mengajak anak mencoba gula, asin (salty) dengan mencoba garam dan sebagainya.

5. Bergerak Tak Selalu Jelek. 


Seringkali orang renta menganggap berguru berarti duduk membisu dan anak mendengarkan apa yang diterangkan guru. Saya sendiri tak menabukan anak untuk bergerak atau jalan-jalan di dalam kelas. Jika ada acara yang menuntut mereka “jalan-jalan” di dalam kelas, it’s ok. Sering pula terjadi, ketika diminta mengerjakan soal, beberapa anak dengan kemampuan di atas rata-rata akan simpulan lebih dulu. Pastilah mereka tak akan membisu di kursi dan cenderung akan melaksanakan acara lain menyerupai bermain di dalam kelas. Biasanya saya tak melarang kalau memang hal ini tak terhindarkan. Tapi, saya tetap memberi batasan untuk mereka. Misalnya mereka harus sudah menuntaskan soal-soal yang diberikan, tidak bermain yang membahayakan diri dan teman-teman mereka atau yang sanggup merusak kemudahan di dalam kelas.

Demikian, semoga bermanfaat.

Sumber https://dapurmamafariz.blogspot.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar