Skip to main content

Kesehatan - Obat Psikotropika Berbahaya


Obat Psikotropika Berbahaya - Di dunia kedokteran dikenal adanya dengan obat-obatan tertentu yang dapat meredakan penyakit atau rasa sakit pada tubuh. Ada pula obat yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang seringkali menimbulkan perasaan yang menyenangkan seperti perasaan nikmat yang disebut melayang, rasa mengantuk atau tidur, atau bayangan yang memberi rasa nikmat (halusinasi).

Obat-obatan semacan itu disebut zat-zat Psikoaktif yang dalam bidang kedokteran bermanfaat untuk mengobati penyakit mental dan saraf. Akan tetapi apabila disalahgunakan, obat tersebut dapat menganggu otak atau pikiran serta tingkah laku pemakaiannya. Selain itu, penyalahgunaan zat psikoaktif juga menyebabkan ketergantungan fisik yang lazim disebut sebagai ketagihan (adaksi).

Contoh zat Psikoaktif yang menyebabkan ketagihan adalah Heroin. Zat Psikoaktif ini menimbulkan kebiasaan psikologis, yaitu orang akan mengalami kerasukan tanpa obat itu. Jika dia mengkonsumsi obat tersebut, biasanya dosis yang diperlukan makin lama makin besar. Hal itu karena tubuhnya telah menjadi kebal. Penggunaan obat Psikoaktif dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan tubuh serta dapat menimbulkan kematian. Zat Psikoaktif dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa cara berikut :

1. Mulut, melalui merokok
2. Hidung, dengan menghisap zat dalam bentuk   uap atau bubuk seperti Kokain
3. Kulit, dengan menyuntikan ke dalam obat atu vena

Obat Psikoaktif diklasifikasikan menurut cara obat itu mempengaruhi pemakaiannya, yaitu : Stimulan, Depresan, Halusinogen. Dan berikut adalah penjelasannya.

# Stimulan

Stimulan bersifat menstimulai sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja. Misalnya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, pengecilan pupil, dan peningkatan guladarah. Jadi, stimulasi memberikan rangsangan pemakaiannya untuk menghunakan tenaganya lebih cepat. Oleh karena itu, stimulan disebut juga "pil penggiat".

Stimulan dapat berupa Kafein, Nikotin, Phenmetrazin, Methyl phenidat, atau Amfetamin (Deksedrin, Metil amfetamin, Preludin, Retalin, serta Kokain). Dengan amfegamin, para atlit olahraga dapat meningkatkan penampilannya, misalnya berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Amfegamin ini juga dapat mempengaruhi fungsi organ-organ lainnya yang berhubungan dengan Hipotalamus, seperti halnya bertambahnya rasa haus dan berkurangnya rasa lapar dan kantuk.

Dalam dunia pengobatan, amfetamin digunakan untuk menhulangkan rasa lelah, menghilangkan depresi, memelihara kesetabilan darah selama pembedahan, dan dapat mencegah rasa Syok kerena pembedahan.

# Depresan

Deprasan ini berfungsi untuk mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya. Depresan ini pada umumnya membuat pusat susunan saraf menjadi pasif. Depresan terkenal dengan sebutan obat penenang atau obat tidur. Secara medis, depresan berguna untuk membantu mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan epilepsi, serta merangsang untuk segera tidur. Depresan ini terbagi menjadi 5 kategori yaitu :

1. Etanol (etil alkohol)
2. Barbiturat, mencakup obat-obatan Flu seperti sekonal, membutal, dan amital
3. Obat penenang, yang paling banyak dipakai adalah diazepan (valium)
4. Opiat, mencakup opium, morfin, kodein, dan metadon
5. Anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan karbon tetraklorida

# Halusinogen

Dalam dosis sedang, halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran subjek dan juga peningkatan responemosional. Dengan dosis yang lebih tinggi, dapat terjadi halusinasi yang sebenarnya yakni si subjek "melihat" atau " mendengar" benda-benda yang tidak ada sama sekali atau melihat benda tampak seperti bergoyang atau hidup.

Halusinogen meliputi LSD, STP (mirip amfetamin), DMT mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (fenseklidi ) suatu obat bius hewan. Halusinogen biasanya ditelan, tetapi dapat juga disuntikan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar