Skip to main content

Ppki (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

Pada tanggal 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima, yang sedikitnya menewaskan 78.000 orang. Penjatuhan bom atom ini menerangkan tahap simpulan dari perang Pasifik. Jepang lalu pada tanggal 7 Agustus 1945 membentuk suatu tubuh gres untuk mengkukuhkan persiapan Indonesia di Jakarta, tubuh tersebut dikenal sebagai Dotkuritsu Zunbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI ini sendiri beranggotakan 21 orang dari pelbagai perwakilan di Indonesia. Izin pembentukan tubuh ini diberikan oleh Hisaichi Terauchi, seorang marsekal Jepang yang berada di Saigon.

Anggota PPKI terdiri dari 21 Orang yang terdiri dari 12 orang Jawa, 3 irang dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang daru Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, dan 1 orang dari golongan Tionghua. Kemudian anggota lalu ditambah sekitar 6 orang dari golongan pergerakan nasional tanpa sepengetahuan Jepang.

Anggota Awal
  1. Sukarno, Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
  2. Hatta, Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
  3. Ir. Soekarno (Ketua)
  4. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
  5. Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)
  6. KRT Radjiman Wedyodiningrat (anggota)
  7. R. P. Soeroso (anggota)
  8. Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)
  9. Kiai Abdoel Wachid Hasjim (anggota)
  10. Ki Bagus Hadikusumo (anggota)
  11. Otto Iskandardinata (anggota)
  12. Abdoel Kadir (anggota)
  13. Pangeran Soerjohamidjojo (anggota)
  14. Pangeran Poerbojo (anggota)
  15. Dr. Mohammad Amir (anggota)
  16. Mr. Abdul Maghfar (anggota)
  17. Teuku Mohammad Hasan
  18. Dr. GSSJ Ratulangi (anggota)
  19. Andi Pangerang (anggota)
  20. A.A. Hamidhan (anggota)
  21. I Goesti Ketoet Poedja (anggota)
  22. Mr. Johannes Latuharhary (anggota)
  23. Drs. Yap Tjwan Bing (anggota)
Anggota Tambahan
  1. Achmad Soebardjo (Penasihat)
  2. Sajoeti Melik (anggota)
  3. Ki Hadjar Dewantara (anggota)
  4. R.A.A. Wiranatakoesoema (anggota)
  5. Kasman Singodimedjo (anggota)
  6. Iwa Koesoemasoemantri (anggota)

Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh penting PPKI yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat, dipanggil ke Dalat, Vietnam untuk mendengarkan isyarat Jepang terhadap langkah selanjutnya dari PPKI. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauci menyampaikan bahwa pengumuman kemerdekaan Indonesia sanggup dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1945 dengan wilayah yang mencakup bekas Hindia Belanda dahulu. Pada tanggal 15 Agustus 1945, jepang mengalah kepada sekutu dan menyuruh jepang mempertahankan status quo. Karena peritiwa ini seolah-olah memupuskan cita-cita untuk memerdekakan Indonesia.

Tiga tokoh penting PPKI yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945. Sesampainya di Dalat pada 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyampaikan kemerdekaan Indonesia sanggup dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1945 dengan wilayah negara mencakup seluruh bekas Hindia Belanda. Sebelumnya pada tanggal 8 Agustus PPKI mengadakan sidang pertama dengan hasil pengubahan pada Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden yaitu orang Indonesia orisinil dan beragama Islam diganti menjadi Presiden yaitu orang Indonesia asli.

Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadilah insiden Rengasdengklok dimana terjadinya penculikan alasannya terjadinya perbedaan pendapat antara golongan renta dan muda mengenai waktu dan daerah untuk pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini dikarenakan kabar Jepang telah mengalah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 yang diketahui oleh Sjahrir.

Peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah cowok antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk lalu didesak biar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya janji antara golongan renta yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda ihwal kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama sesudah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.

Kesepakatan pun terjadi sesudah Ahmad Soebardjo menjamin proklamasi akan dilaksanakan esok hari dan lalu para golongan renta dan muda menyusun naskah proklamasi di Rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1. Proklamasi kemerdekaan terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sidang Pasca Proklamasi Kemerdekaan

Esoknya pada 18 Agustus PPKI mengadakan sidang kembali.
  • Sidang PPKi lalu menghasilkan antara lain:
  • Pengesahan UUD
  • Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wapres pertama RI
  • Membentuk suatu Komite Nasional yang bertujuan untuk membantu Presiden dan Wapres dalam menjalankan tugasnya.
Lalu, keesokan harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 diadakan rapat yang menghasilkan suatu keputusan yaitu:
  • Penetapan 12 menteri yang membantu presiden
  • Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi
  • Pada tanggal 22 Agustus 1945, diadakan rapat yang menghasilkan:
  • Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berada di bawah wewenang KNIP.
Daftar Gubernur 8 Provinsi Awal Indonesia
  1. Sumatera : Teuku Mohammad Hasaan
  2. Jawa Barat :  Sutardjo Kartohadikusumo
  3. Jawa Tengah : R. Panji Surono
  4. Jawa Timur : R.M. Suryo
  5. Sunda Kecil (Nusa Tenggara) : Mr. I. Gusti Ketut Puja
  6. Maluku : . J. Latuharhary
  7. Sulawesi : G.S.S.J. Ratulangi
  8. Kalimantan : Ir. Pangeran Mohammad Noor
BKR lalu pada tanggal 1 Januari 1946, diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan tanggal 26 Januari diubah menjadi Tentara Republik Indonesia. Untuk menyempurnakannya, maka pemerintah membentuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 7 Juni 1946. Hal ini dikarenakan datangnya pasukan NICA yang diboncengi oleh AFNEI yang dinilai oleh bangsa Indonesia ingin menegakan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia

Sumber https://ramadaniad.blogspot.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar