Skip to main content

13 Aliran Dan Referensi Penggunaan Abjad Kapital Yang Benar Sesuai Eyd/Puebi Terbaru

Bagaimana cara penulisan abjad kapital yang benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) terbaru atau menurut  Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ?_Berdasarkan PUEBI edisi terbaru (Edisi keempat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016) yang masih berlaku pada tahun 2019 ini, bahwa dalam menggunakan/menulis abjad kapital harus sesuai dengan 13 aliran penulisan abjad kapital, sebagai berikut.
Bagaimana cara penulisan abjad kapital yang benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan  13 Pedoman dan Contoh Penggunaan Huruf Kapital yang Benar Sesuai EYD/PUEBI Terbaru
Tiga belas (13) Pedoman Penggunaan/Penulisan Huruf Kapital Beserta Contohnya yang Benar Sesuai EYD/PUEBI:

1. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama awal kalimat.
Contohnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan final dalam satu jam.

2. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contohnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel

Catatan:
(1) Huruf kapital tidak digunakan sebagai abjad pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt

(2) Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan abjad pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, ibarat bin, binti, boru, dan van, atau abjad pertama kata tugas.

Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan

3. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”

4. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:
Islam Alquran
Katolik Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan

Allah akan menawarkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

5. a. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora

b. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.

Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.

6. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama ins-
tansi, atau nama tempat.

Misalnya:
Wapres Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat

7. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali

Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan abjad awal kapital.

Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Idulfitri hari Natal

b. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama kejadian sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan:
Huruf pertama kejadian sejarah yang tidak digunakan sebagai nama tidak ditulis dengan abjad kapital.

Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerde-
kaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama geografi.

Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun

Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan abjad kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan abjad kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis sanggup dikontraskan atau disejajarkan
dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal banyak sekali macam gula, ibarat gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula
anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring memiliki fungsi yang berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan
tarian Sulawesi Selatan.

10. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, ibarat di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 wacana Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wapres serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

11. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, ibarat di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia biro surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.

12. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur abreviasi nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara

13. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama kata penunjuk kekerabatan kekerabatan, ibarat bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”

Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua abang dan adik saya sudah berkeluarga.

(2) Kata ganti Anda ditulis dengan abjad awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?

Artikel terkait Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia:
Demikian Pedoman Penulisan Huruf Kapital yang Benar. Semoga bermanfaat.
Sumber https://www.mediailmupengetahuan.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar